Like

Selasa, 25 Juni 2013

Percayalah Saja!

Injil hari ini mengisahkan penyembuhan Yesus terhadap wanita yang sefang sakit keras. Pertama, puteri Yairus. Ia sedang menderita sakit keras dan hampir mati. Yairus datang bersungkur didepan Yesus dengan penuh iman dan memohon penyembuhan. Kedua, seorang wanita yang sudah 12 tahun menderita pendarahan. Dia datang dengan keyakinan bahwa aku akan sembuh walau hanya menyentuh jubah Yesus. Yang satu sakit keras dan hampir mati. Dan yang lain menderita pendarahan akut dan telah berobat ke tabib-tabib tanpa hasil. Mereka mengalami penyembuhan.

Pesan cerita ini sangat jelas: Jangan takut percaya saja! (Mrk 5:36). Yairus mewakili putrinya. Ia percaya bahwa Yesus pasti menyembuhkannya. Wanita yang menderita pendarahan percaya dengan menyentuh jubah Yesus dia akan sembuh. Iman dan usaha Yairus berhasil. Disertai rasa takut ia menerobos keremunan orang banyak dan menyentuh jubah Yesus. Ia menjadi sembuh.

Belajar dari 2 peristiwa ini, hendaknya kita berani maju dan menyentuh Yesus. Kita mesti percaya! Iman disertai dengan usaha.
Iman datang dari pendengaran. Mereka telah mendengar tentang Yesus dan percaya . Percaya saja bukan berarti duduk menunggu mujizat. mesti ada kemauandan usaha untuk sembuh. Itulah yang dimaksud dengan percaya saja! Akhirnya sebelum mereka menyentuh Yesus, Dia terlebih dahulu menjamah mereka.

Yesus peka terhadap kebutuhan kita lebih daripada kita sendiri. Kita tidak perlu takut mendekati Yesus dan menjamah jubahNya. KuasaNya mengalir keluar dan masuk kedalam hati orang yang percaya. Apa yang Yesus lakukan bukan sensasi. Ini adalah aliran kasih. Kita tidak datang untuk memaksa Yesus melakukan apa yang kita inginkan tapi untuk mengalami kasihNya. Yesus sudah tahu apa yang kita mau. Maka tidak perlu heran dimana, kapanpun, dan siapapun yang datang kepadaNya dengan penuh iman maka ia akan sembuh. Dia akan dijauhkan dari ketakutan dan dipulihkan dari sakit penyakit.

Inilah harga iman uang sejati. Terbukti Yesus adalah segalanya. Dia dapat melakukan segala perkara. Maka percayalah saja!

Senin, 24 Juni 2013

Pacaran Beda Agama?

Sesuai dengan judul diatas.Pertanyaan di atas sepertinya merupakan salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan, dan jawabannya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan karena walaupun sudah jelas apa yang tertulis di Alkitab, masih banyak orang yang tidak setuju. Ada satu bagian dalam Alkitab yang menjelaskan tentang hal ini, yaitu dalam 2 Korintus 6:14-15, Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya? Pesan dari ayat ini jelas, bahwa dalam memilih pasangan hidup, kita harus memiliki pasangan yang satu iman.
Apa artinya satu iman?
Satu iman yang dimaksudkan di sini adalah satu iman dalam Yesus Kristus. Setiap orang yang percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat pribadinya, bisa dikatakan sebagai orang yang memiliki satu iman, selain daripada iman kepada Yesus Kristus berarti berbeda.
Alasan mengapa harus mempunyai pasangan yang satu iman
Selain memang kita menuruti apa kata alkitab tentang pasangan yang seiman, ternyata firman ini mempunyai alasan yang jelas. Kalau kita lihat dari sejarah bangsa Israel, mereka seringkali jatuh pada penyembahan berhala karena pasangan mereka yang tidak seiman, yaitu pasangan dari bangsa lain. Padahal Tuhan sudah berfirman agar mereka tidak mengambil pasangan dari bangsa lain selain bangsa Israel agar mereka tidak turut menyembah allah - allah bangsa lain. Raja Salomo pun yang dikatakan sebagai orang yang paling bijak ternyata jatuh ke dalam dosa penyembahan berhala pada akhir hidupnya (1 Raja2 11:1-13). Kalau Salomo yang begitu bijak saja bisa jatuh dalam dosa penyembahan berhala karena istri - istrinya, bagaimana dengan kita?
Alasan lain adalah karena dalam suatu hubungan pernikahan, bukan hanya sekedar tentang cinta antara seorang laki - laki dan seorang perempuan, tetapi juga tentang bagaimana hubungan tersebut mempunyai dasar yang teguh, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Seperti kapal yang tidak boleh mempunyai dua orang Nakhoda, demikian juga hubungan pernikahan yang tidak boleh berdasarkan dua iman yang berbeda karena nantinya tidak mempunyai arah yang jelas. Lagipula saya yakin setiap dari kita pasti menginginkan pasangan kita, yang adalah orang yang paling dekat dengan kita di dunia ini juga diselamatkan oleh Yesus Kristus. Hubungan yang tidak dilandaskan oleh kasih kepada Yesus Kristus sangatlah berbahaya, oleh karena itu baiklah kita mempunyai pasangan yang satu iman, iman dalam Yesus Kristus.
Kan Yesus mengasihi semua orang, kok hanya boleh sama yang satu iman?
Ya, benar sekali bahwa Yesus mengasihi semua orang dan ingin semua orang diselamatkan, oleh karena itu kita harus mengasihi semua orang tanpa terkecuali. Bertemanlah dengan siapa saja agar kasih Kristus dalam diri kita dapat terpancar kepada semua orang, namun dalam masalah memilih pasangan hidup firman Tuhan katakan mutlak harus satu iman. 
Kalau hanya pacaran saja dan tidak untuk menikah bagaimana?
Sebagai orang Kristen, hubungan pacaran harus memiliki tujuan utama yaitu "pernikahan". Pacaran merupakan proses pengenalan antara pria dan wanita yang berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan keluarga yaitu pernikahan. Jadi jika tujuan pacaran bukanlah pernikahan, ada baiknya hanya berteman saja daripada terjadi sesuatu yang tidak diinginkan nantinya.
Kalau sudah terlanjur pacaran dengan yang beda iman bagaimana?
Yang menjadi masalah tentu jika memang sudah terlanjur pacaran beda iman. Saya hanya bisa bilang, break dulu hubungannya, buat dia satu iman dulu kalau benar - benar mau sama dia, lalu pacaran lagi kalau memang sudah satu iman. Kalau memang tidak bisa menjadi satu iman maka lebih baik ditinggalkan dan mencari yang satu iman. Memang terkesan seperti memaksa, tetapi jika memang mau dengan orang tersebut ya memang harus seperti itu karena kita mutlak harus mempunyai pasangan yang satu iman, ingat dalam amanat agung Tuhan Yesus Kristus? Matius 28:19, Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dengan demikian selain kita mendapatkan pasangan yang seiman, kita juga turut memenuhi amanat agung ini.
Jika dia mau ikut kita bagaimana?
Pada dasarnya adalah pastikan dia benar - benar percaya dan mengalami Yesus terlebih dahulu, baru pacaran. Jangan sampai dia ikut agama Kristen karena mau bersama dengan kita saja, karena menurut saya bukan status sebagai Kristen yang penting, yang penting adalah bagaimana seseorang tersebut telah mengenal dan mengalami Yesus sehingga percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Percuma seseorang pindah agama Kristen kalau tidak mengenal Yesus terlebih dahulu. Memang terdengar sedikit sulit, oleh karena itu disarankan untuk memilih pasangan yang memang sudah mengenal dan mengalami Yesus. Jangan hanya melihat dari rupa saja, tetapi juga bagaimana imannya terhadap Yesus Kristus.
Bagaimana dengan orang yang sudah menikah dan beda iman?
Persoalan terakhir adalah bagaimana dengan orang yang sudah menikah? Kalau orang tersebut memang sudah menikah dengan yang beda iman, maka jangan sampai orang itu bercerai. Matius 19:6, Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia. Kalau memang sudah menikah, berarti itu memang sudah merupakan pilihan Tuhan untuk orang itu dan pasti Tuhan punya rencana indah dalam hubungan itu. Tapi ingat, ini hanya berlaku untuk yang memang sudah terlanjur menikah, untuk yang belum sampai ke hubungan pernikahan, harus benar - benar cari pasangan yang satu iman. 1 Korintus 7:12-13 Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan: kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia. Dan kalau ada seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu.
Sepertinya sulit sekali untuk mendapatkan yang satu iman
Mungkin banyak yang mengalami sepertinya kok malah orang dari agama lain yang dekat dengan kita, kalau itu ya jelas saja, karena kita bukanlah mayoritas di negara kita Indonesia tercinta ini, oleh karena itu kemungkinan untuk dekat dengan yang satu iman dengan kita mungkin kecil. Apakah tidak mungkin untuk orang yang selalu dekat dengan yang tidak seiman untuk mendapatkan sangan yang seiman? Tenang saja, coba perluas pergaulan, jangan pernah menghindar dari persekutuan, tetap percaya bahwa Tuhan pasti memberikan pasangan yang terbaik untuk kita yang sesuai dengan kehendak-Nya. Kehendak-Nya adalah supaya kita mendapatkan pasangan hidup yang benar - benar seimbang dengan kita. Jangan ada lagi kompromi, percaya pada janji Tuhan. Jesus Bless Us.

Sumber: TanyaAlkitab.blogspot.com

Bagaimana Cara Merubah Orang lain?

Bagaimana Cara Mengubah Orang Lain?
Bisakah kita mengubah orang lain agar menjadi lebih baik?
Banyak sekali pertanyaan seperti “Bagaimana sih cara biar temen aku sadar dan berubah jadi ga egois lagi?” atau “Bagaimana sih caranya ngerubah mama aku  biar ga suka ngabis – ngabisin uang untuk foya – foya lagi?” atau “Apa yang harus saya lakukan agar pacar saya ga suka bohong lagi?” Inti dari semua pertanyaan tadi adalah “Bagaimana caranya agar kita bisa mengubah orang lain menjadi lebih baik?” Pertanyaan – pertanyaan semacam itu seringkali kita dengar di sekeliling kita atau bahkan kita sendiri yang bertanya demikian. Tapi apakah benar kita dapat merubah orang lain? Jawabannya adalah tidak, bahkan kita sendiri pun sebenarnya tidak bisa mengubah diri kita sendiri. Yang sanggup mengubahkan diri manusia hanyalah Tuhan Yesus Kristus saja. Hanya melalui Firman-Nya manusia dapat diubahkan.

Kalau begitu kita tidak bisa melakukan apa – apa agar orang lain bisa berubah?
Tidak, kita masih dapat melakukan sesuatu agar orang lain dapat berubah, hal yang pertama yang harus dilakukan adalah menegurnya. Matius 18:15, Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Tetapi harus diingat kalau kita harus menegur di dalam kasih. Untuk mengetahui bagaimana cara menegur yang baik, sangat direkomendasikan untuk membaca juga artikel Menegur dengan Kasih. Selain menegur, kita juga harus terus mendoakan orang tersebut agar Tuhan Yesus Kristus dapat mengubahkan hatinya sehingga orang tersebut dapat berubah dalam pembaharuan dalam Roh Kudus.

Jadi, mulailah tegur dan doakan orang yang kita kasihi agar dapat senantiasa berubah menjadi pribadi yang lebih baik di dalam Tuhan kita Yesus Kristus.
Sumber: tanyaalkitab.blogspot.com

7 Cara memerangi Kebiasan Menunda Sesuatu

7 Tips Memerangi Kebiasaan Menunda


2 Samuel 20:5

Lalu pergilah Amasa mengerahkan orang Yehuda, tetapi ia menunda-nunda tugas itu sampai melewati waktu yang ditetapkan raja baginya.

Amasa adalah contoh dari orang yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Sikap menunda-nunda akhirnya mendatangkan akibat fatal dalam hidup Amasa Kebiasaan menunda ialah masalah yang hampir dimiliki oleh setiap orang. Menunda ialah masalah yang rumit, karena melibatkan banyak sebab: rendahnya kendali diri, takut gagal, perfeksionis, merasa lemah-tak berdaya karena melihat masalah sebagai sesuatu yang besar dan tak mampu memecahnya menjadi bagian yang lebih kecil, dan takut bosan. Karena itu, tidak ada obat tunggal yang dapat mengobati semua masalah penundaan.

Sifat kebiasaan menunda bisa menjadi virus pencapaian target kita. Artikel ini akan mengajak kita semua untuk mengkonstruksi ulang cara-cara hidup kita, dan menatanya untuk lebih produktif lagi.

Ada 10 alasan mengapa orang memiliki kebiasaan menunda, yaitu : .

1. Takut salah

2. Belum tahu caranya

3. Takut dimarahi kalau salah

4. Tidak yakin kalau saya bisa kerjakan

5. Tidak suka pekerjaan atau kegiatan tersebut

6. Tidak ada reward yang jelas

7. Mau semuanya lengkap dulu, baru kerjakan

8. Tidak ada yang kejar atau menagih.....ya...nanti dulu deh

9. Bukan "gua banget nih" tugas ini

10. Ada kegiatan lain yang menarik (misalnya games, sinetron, dll)

Kenalilah, apa sumber penyebab yang memicu sifat suka menunda kita dari daftar di atas.

Tujuh Tips Memerangi Kebiasaan Menunda

Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dipakai untuk melatih membuang kebiasaan menunda kita.

1. Cari tahu, apa sumber penyebab kita menunda

Misalnya ada orang yang paling "bete" kalau kerjakan sesuatu pada siang hari, sehingga rasa malasnya kumat dan menunda-nunda tugas yang ada. Mungkin kebiasaan menunda ini telah berlangsung cukup lama sehingga tidak mudah dihilangkan. Coba amati bagaimana kebiasaan ini muncul. Pada saat apa saja kita melakukan penundaan dan apa akibatnya.Dengan mengenali pola ini dan melihat akibat langsung penundaan, kita akan lebih mudah menghilangkan kebiasaan ini.

Berbagai orang memiliki sebab yang berbeda dalam kebiasaannya menunda. Seorang pemimpi mempunyai sasaran yang tinggi tapi jarang menerjemahkannya menjadi rencana yang operasional sehingga tidak ada orientasi yang jelas untuk memulai suatu tugas.

Seorang yang selalu cemas, selalu terpaku pada kemungkinan terburuk sehingga lebih banyak berbicara tentang masalah daripada mengerjakan tugas. Seorang tipe pembangkang akan menolak tugas baru. Seorang yang berlebihan akan membuat kerja ekstra untuk tugas yang diberikan dan tidak berusaha membuat prioritas tugas. Dengan mengetahui sebab kita menunda, dapat diterapkan cara yang tepat untuk mengatasinya.

2. Tetapkan deadline secara tertulis

* Buatlah jadwal dengan jelas untuk setiap tugas, kapan harus tuntas, ditulis dengan jelas dan spesifik.
* Buatlah pengingat lewat petunjuk visual, misalnya, pengingat pada kalender, menambahkan item pada daftar apa yang harus dikerjakan, atau buat tempelan pada layar komputer Anda
* Bila perlu, tulis deadline Anda dengan spidol tebal, disebuah kertas ukuran A4

3. Mintalah bantuan keluarga, teman atau mentor Anda sebagai pengingat

* Minta salah anggota keluarga, sahabat dekat atau mentor yang Anda percaya, untuk mengingatkan Anda untuk misalnya saat teduh, selesaikan laporan, selesaikan tugas tertentu.
* Bila perlu buat suatu komitmen, kalau Anda melanggar kesepakatan penyelesaian tugas secara tepat waktu, maka Anda harus traktir teman Anda untuk nonton atau makan di restoran.

4. Mindset yang salah yang harus dibuang

Buang jauh-jauh beberapa pikiran yang akan menyebabkan kita menunda:
* Kalau saya kerjakan dan ternyata salah, nanti saya kena sangsi

* Semua data harus komplit dulu, baru saya kerjakan

* Bentar lagi deh....ngopi dulu....masih banyak waktu

* Lebih baik tidak dikerjakan daripada dikerjakan tapi tidak selesai

* Jika tidak dikerjakan dengan benar, lebih baik tidak dikerjakan

5. Hindari rumus " The Power Of Kepepet"... baru kerjakan tugas

Pada sebagian orang, bekerja pada waktu situasi sudah kepepet justru mengasyikan dan semakin tokcer. Tetapi ketika kita selalu menggunakan rumus kepepet, maka kita sedang memelihara kebiasaan menunda yang kronis. Orang yang bekerja dengan kebiasaan "the last minute" biasanya akan mudah kena penyakit stress.

6. Jangan terbawa perasaan

Rasa malas, takut mengalami kegagalan, dan berbagai perasaan lain sebaiknya ditinggalkan dan mulailah dengan tindakan. Sebagai contoh, bila kita menunggu mood untuk berolahraga, mungkin kita harus menunggu berbulan-bulan sebelum itu terjadi. Bila kita segera mulai berjalan cepat selama 5 menit, kita akan segera punya keinginan untuk lari selama 20 menit. Jadi, lakukanlah tindakan karena itu akan menimbulkan motivasi.

7. Pakai rumus "5 menit saja"

Untuk memulai, bisa kita gunakan trik “5 menit saja.” Ketika akan melakukan sesuatu yang sepertinya banyak dan rumit, katakan pada diri kita, kita hanya akan melakukan itu selama lima menit. Paksa diri kita membuka buku dan katakan, toh ini hanya lima menit.(fl)

Jika sudah memulai, kebanyakan orang akan merasa tanggung bila hanya mengerjakan sesuatu selama lima menit. Tanpa kita sadari, kita sendiri yang ingin menambah waktu lima menit tersebut.

Ada sebuah pernyataan yang cukup bagus untuk direnungkan yaitu "Banyak dari kita mengeluh bahwa kita tidak memiliki banyak waktu, sementara kita menghabiskan waktu untuk duduk-duduk tanpa mengerjakan apa-apa, mengkhawatirkan pekerjaan/tugas yang sedang menunggu kita."

Jadi masalahnya bukan tidak ada waktu, tetapi waktu yang ada justru dihambur-hamburkan untuk hal yang kurang perlu.

Gunakanlah waktu seperti kita mengelola dan menggunakan uang kita.

Apa keputusan Anda setelah membaca artikel ini ? Ingat : NOW or NEVER

(Untuk konsultasi dan penjelasan lebih lanjut bisa hubungi: freddyliong97@gmail.com)


Sumber:tanyaalkitab.blogspot.com

Kamis, 20 Juni 2013

Allah Yang mulai melayani UmatNya

Sejak awal mula Allah telah merencanakan untuk membahagiakan dan menyelamatkan semua manusia. “Ia menetapkan bahwa Ia akan mengangkat manusia untuk menghayati hidup ilahi”. Untuk tujuan ini Allah telah melaksanakan banyak hal dan akan tetap mengusahakan dan melakukan segala cara supaya manusia berbahagia karena hidup bersama Dia. Diawali dengan karya penciptaan manusia menurut gambar dan Rupa Allah (Kej 1:26-27)

Dari perjalanan sejarah keselamatan ini menjadi jelas untuk kita bahwa Allah itu adalah model yang sempurna untuk seorang diakon, Dialah Diakon yang Agung. Dia adalah Allah yang melayani dalam kasih . Pelayanan Allah keluar dari hakekat DiriNYA sebagai Kasih. Dia adalah sumber kasih (Armor fontalis). Kasih Allah kepada manusia tidak ada batasnya, dosa dan kesalahan manusia tidak pernah memutuskan cinta Allah kepada manusia.

Allah melayani manusia dengan mengutus putraNya yang tunggal ke dunia. Allah hadir ditengah-tengah manusia untuk melayani umat sepanjang masa, “Sabda sudah menjadi daging dan tunggal diantara manusia” (Yoh 1:1) Amin..

Selasa, 18 Juni 2013

Kristus Melayani Bukan Dilayani

Renungan hari ini diambil dari Matius 20:28:“Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang”.

Yesus Kristus adalah bahasa kasih Allah yang paling sempurna dan paling tinggi. Dia adalah Allah sekaligus utusan Allah. Dia adalah Emmanuel, Tuhan beserta kita. Rencana Allah sungguh telah disempurnakan dalam dia. Dengan melihat dan mendengarkan Dia, kita telah melihat dan mendengarkan Allah sendiri. Dengan percaya kepada Dia, kita telah percaya kepada Allah yang telah mengutus-Nya (Yoh 12:44-45). Tidak ada orang yang sampai kepada Bapa kalau tidak melalui Dia karena Dia adalah kebenaran dan hidup“(Yoh 14:6). Dengan kata lain mengenal dan memahami apa yang dilakukan Yesus Kristus berarti telah memahami rencana Allah.

Yesus datang untuk melayani bukan untuk dilayani. Yesus memberi pelayanan yang terdalam sampai batas terakhir. Yesus membasuh kaki para muridNya sebagai wujud pelayanan. Pelayanan Yesus menunjukkan cara melayani yang baru.

Yesus mencapai kemuliaanNya lewat pelayanan kepada umat. Pelayanan Yesus adalah mengajar, berkotbah, berdiskusi, menyembuhkan orang sakit dan memberi makan banyak orang dan menghidupkan orang mati dll. Dan puncak pelayanan kasih Yesus adalah jalan salib yang dengannya diwujudkan dan dinampakkan kemuliaanNya. Ungkapan paling tinggi dari kasih sempurna Kristus kepada manusia adalah pengorbananNya diatas kayu salib untuk menebus dosa manusia. Sekarang semuanya tergantung pada anda apakah anda mau untuk meneladani sikap Yesus tersebut dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari anda?

Rabu, 12 Juni 2013

Menjadi Murid-Nya

Teman-teman sudakah kita menyadari bahwa dalam hati nurani kita ada hukum Allah? Sudakah kita mengikuti hati nurani kita? Dalam bacaan pertama hari ini:“Aku akan menaruh hukumku dalam akal budi mereka dan menuliskan di dalam hati mereka, dan aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umatKu. Aku akan menaruh belas kasihan dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka” (Ibrani 8:10-12)

Mazmur hari ini, tentang doa mohon israel dipulihkan.
“Sesungguhnya keselamatan dari padaNya dekat pada orang-orang yang takut akan Dia” (Mazmur 85:10) Puji Tuhan teman-teman kita memiliki Allah yang penuh belas kasih.

Dalam injil hari ini Yesus memanggil ke 12 Rasul:“Ia memanggil orang-orang yang dikehendakiNya.. Untuk menyertai Dia dan diutusNya untuk memberitakan injil dan diberiNya kuasa untuk mengusir setan” (Markus 3:13-15) Sudahkah kita mewartakan kabar gembiraNya? Pedulikah kita akan sesama kita? Masih banyak yang memerlukan pemulihanNya.

Mari teman-teman kita menjadi saksiNya. Biarlah hidup kita sehari- hari menjadi kesaksian bagiNya sampai akhirnya“ Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman” (Mazmur 85:11). Amin